Rabu, 27 November 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » Interview dengan The Gokil Mentalist Indra Frenos

Interview dengan The Gokil Mentalist Indra Frenos

di Indonesia, sangat jarang ditemukan pesulap yang mengeluarkan buku terutama yang bertemakan dengan mentalism.

salah satu dari sedikit magician tersebut adalah Indra Frenos.
Mentalist sekaligus Dokter ini telah meluncurkan buku yang isinya bertemakan Mentalism berjudul Mental.Is.Me.
yang menarik dari buku pria kelahiran Medan, 14 Mei 1986 ini adalah bahasa penulisannya yang dibumbui dengan komedi-komedi segar, sehingga kita membaca buku tersebut layaknya membaca Novel komedi.


mari kita mengenal lebih lanjut Indra Frenos melalui interview yang saya lakukan dengan beliau beberapa waktu lalu via twitter.





Q : sejak kapan bang Indra menekuni dunia sulap??

IF : Gue belajar sulap mulai 2006. Magic gue besar di Medan

Q: Kalo boleh tahu, itu masih SMA atau sudah kuliah??

IF : Sudah kuliah, tingkat 4 kalu tidak salah

Q : Setahu saya bang Indra ini kan kuliah kedokteran, bagaimana bang Indra membagi waktu antara kuliah, latihan, dan perform?

IF : It’s a not time, but it’s about passion bro..kalau sudah cinta kapan pun bisa. Itu kalau latihan.
Kalau perform, jujur kuliah terganggu. Tapi mau bagaimana lagi, harus pintar karena dulu bisa jadi dokter juga duit dari sulap..heheh

Q : bicara soal menjadi dokter, yang mana menurut bang Indra lebih enak..jadi dokter atau pesulap/mentalist?

IF : nah, ini yang susah dijawab. Enak dua-duanya dan sulit dua-duanya. Jadi dokter ketemu banyak orang, harus hadapi kasus yang sulit tiap hari. Jadi mentalist,harus berdiri sendiri di panggung dan harus bisa menghibur banyak orang, ini juga susah. Kembali ke kecintaan tadi, kalau sudah cinta apa saja pasti nikmat

Q : kembali ke sulap. Di dalam sulap kan ada banyak macam jenis/aliran, kenapa seorang Indra Frenos mau memilih menjadi Mentalist?

IF : Bukan gue yang memilih sebenarnya, tapi Mentalist yang memilih gue..hahahah.



Dalam mentalist itu perlu psikologi, public speaking yang bagus dan kebetulan gue punya modal itu. Gue hobi baca dan mentalist juga harus baca. Feel, act, showmanship itu modal gue. Makanya, sepertinya gue lebih cocok jadi mentalist. Dan masih berhubungan juga sama basic gue sebagai seorang dokter, jadi lebih sering diterapkan dikehidupan sehari-hari.

Q : Ngomong-ngomong siapa Mentalist favorit bang Indra??

IF : untuk yang sekarang Derren Brown. Kalau yang jadul, idola gue Ted Lesley. Nah, gaya gue itu Ted Lesley banget..

Q : bicara soal Mentalist, apa pendapat seorang Indra Frenos tentang pernyataan yang mengatakan bahwa Mentalism itu beda dengan sulap??

IF : Gue tidak sependapat, justru itu yang lagi dikampanyekan.
Mentalism itu seni sulap tersulit menurut gue karena harus belajar basic of magic, NLP, psikologi, dan lain-lain. Gue lagi kampnyekan itu di dalam buku gue (The Gokil Mentalist).

Kalau dilihat dari sejarah itu pernyataan yang aneh. Orang yang pertama kali menciptakan efek mentalism ternyata seorang King of ‘Sleight of Hand’ dan efek-efek mentalism terkenal dunia kebanyakan timbul dari magician-magician terhebat dunia, kalau mentalism berebeda dari sulap terus para pembuat efek itu apa??

David Berglass misalanya, dia tidak menggunakan sleight of hand namaun justru hanya menggunakan psikologi..tapi bukan berarti ada klaim bahwa mentalism bukan sulap. Dia tetap memakai baisc of magic untuk memeunculkan efek-efek itu.
Jadi,walaupun tidak semua efek mentalism itu tidak semuanya memakai basic of magic, tapi tidak bisa juga diklaim mentalism itu beda dari magic. Kalau mentalism bukan sulap, itu namanya durhaka...heheheh

Q : Tadi bang Indra ngomongin soal buku. Buku pertama bang Indra yang pertama yaitu Mental.Is.Me itu setahu saya tidak di ada di toko buku, kalau boleh tahu alasannya apa bang??

IF : Mental.Is.Me, itu buku mentalism pertama gue. Tidak ada di toko buku karena awalnya tidak ada penerbit yang mau menerbitkan..heheh.



Siapa sih yang mau menerbitkan buku sulap? Jadi belum dibaca, ngomongin buku sulap saja penerbit sudah malas, apalagi yang tidak pernah masuk TV. Tapi gue gak kapok, yang penting ada karya. Eh, ternyata belum sampai 7 hari sudah laku 100 buku. Saat itulah penerbit tertarik untuk baca naskahnya kemudian digantilah namanya jadi “The Gokil Mentalist” dengan kemasan yang lebih oke.



Q : Jadi, buku kedua bang Indra yang The Gokil Mentalist itu isinya sama dengan Mental.Is.Me??

IF : Bukan, lebih tepatnya “re-package”. Gaya bahasanya beda dan ditambahkan beberapa rutin dan penjelasan tentang mentalism.



Selain itu, distribusinya juga lebih luas. Bukunya akan ada di toko buku seluruh Indonesia

Q : Pertanyaan terakhir dari saya bang, ada pesan-pesan atau nasehat yang bisa bang Indra berikan kepada kami pesulap atau mentalist muda seperti kami??

IF : Jadi magician itu susah, harus latihan tiap hari, harus banyak biaya, harus saling menghargai antar magician karena menjadi magician harus ada ‘sumpah’ dan kode etik yang harus dijunjung tinggi.
Jadi magician itu ribet karena harus perform di manapun. Kalau gak mau terima konsekuensinya, meding tidak usah jadi magician. Belajar saja yang rajin lalu jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.



itulah tadi inteview saya dengan Indra Frenos.
pelajaran yang bisa petik dari beliau ialah jangan berhenti berkarya dan teruslah bebuat inovasi. pelajaran lain yang bisa kita petik seberat apapun pekerjaannya, jika kita benar-benar mencintai pekerjaan tersebut, semuanya akan terasa nikmat.

jangan lupa untuk membeli buku Indra Frenos, The Gokil Mentalist yang akan segera terbit Januri 2013

jika ingin mengenal Indra frenos lebih dekat, anda bisa mem-follow akun twitternya di @Indrafrenos atau di www.indrafrenos.com


Dapatkan Trik Sulap Gratis Berikut ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar